16/09/10

KEJUJURAN MUBAROK

Dikisahkan dari Mubarok -ayahanda dari Abdulloh Ibnu al-Mubarok- bahwasanya ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan. Ia tinggal di sana beberapa lama. Kemudian suatu ketika majikannya -yaitu pemilik kebun tadi yang juga salah seorang saudagar clari Hamdzan- datang kepadanya clan mengatakan, “Hai Mubarok, aku ingin satu buah delima yang manis. ”Mubarok pun bergegas menuju salah satu pohon clan mengambilkan delima darinya. Majikan tadi lantas memecahnya, ternyata ia mendapati rasanya masih asam. Ia pun marah kepada Mubarok sambil mengatakan, “Aku minta yang manis malah kau beri yang masih asam! Cepat ambilkan yang manis!”

Ia pun beranjak dan memetiknya dari pohon yang lain. Setelah dipecah oleh sang majikan; sama, ia mendapati rasanya masih asam. Kontan, majikannya semakin naik pitam. Ia melakukan hal yang sama untuk ketiga kalinya, majikannya mencicipinya lagi. Ternyata, masih juga yang asam rasanya. Setelah itu, majikannya bertanya, “Kamu ini apa tidak tahu; mana yang manis mana yang asam?”

Mubarok menjawab. “Tidak.”
“Bagaimana bisa seperti itu?”
“Sebab aku tidak pernah makan buah dari kebun ini sampai aku benar-benar mengetahui (kehalalan)nya.”

“Kenapa engkau tidak mau memakannya?” tanya majikannya lagi.
“Karena anda belum mengijinkan aku untuk makan dari kebun ini.” Jawab Mubarok. Pemilik kebun tadi menjadi terheran-heran dengan jawabannya itu ..

Tatkala ia tahu akan kejujuran budaknya ini, Mubarok menjadi besar dalam pandangan matanya, dan bertambah pula nilai orang ini di sisi dia. Kebetulan majikan tadi mempunyai seorang anak perempuan yang banyak dilamar oleh orang. Ia mengatakan, “Wahai Mubarok, menurutmu siapa yang pantas memperistri putriku ini?”

“Dulu orang-orang jahiliyah menikahkan putrid-­putri mereka lantaran keturunan. Orang Yahudi menikahkan karena harta, sementara orang Nashrani menikahkan karena keelokan paras. Dan umat ini menikahkan karena agama.” Jawab Mubarok.

Sang majikan kembali dibuat takjub dengan pemikirannya ini. Akhirnya majikan tadi pergi dan memberitahu isterinya, katanya, “Menurutku, tidak ada yang lebih pantas untuk putri kita ini selain Mubarok.”

Mubarok pun kemudian menikahinya dan mertuanya memberinya harta yang cukup melimpah. Di kemudian hari, isteri Mubarok ini melahirkan Abdullah bin al-Mubarok; seorang alim, pakar hadits, zuhud sekaligus mujahid. Yang merupakan hasil pernikahan terbaik dari pasangan orang tua kala itu. Sampai-sampai Al-Fudhoil bin ‘Iyadh Rohimahullah mengatakan -seraya bersumpah dalam perkataannya-, “Demi pemilik Ka’bah, kedua mataku belum pernah melihat orang yang semisal dengan Ibnu al-Mubarok.

Hari ini, kecurangan dan penipuan sudah semakin banyak terjadi dalam kehidupan sebagian orang. Sangat jarang kita temukan orang jujur lagi dipercaya dalam menunaikan amanah serta yang jauh dari sifat curang dan penipu.

Kalau akibat dari sebuah, perbuatan maksiat itu sudah maklum dan pasti di akhirat kelak, maka tempat kembalinya ketika di dunia lebih dekat lagi.

http://kisahislam.com


17 komentar:

benar!! andai banyak mubarok2 seperti ini sekarang,,

oia,, membalas komennya mas:
saya biasanya kalau tanaman cabe mulai telihat ada tanda2 terserang hama kutu biasanya langung saya bersihkan, trus dibunuh , kalau nempel di daun daunnya dipotong trus dibakar kalau di batang saya bunuh ditempat mas biar ga nular ke yang lain ,, mudah2an berguna yaaa,,,

Wah, memang kejujuran adalah hal yg paling utama dalam melakukan segala hal,
Makasih dah berbagi sob,

all: setuju...,, kejujuran memang hal yg paling utama..

:D

jujur memang paling penting :)
hihi....
jaman sekarang susah ya cari orang kya gitu.. :'(

mudah-mudahan tumbuh bibit baru seperti mubarok di tanah air kita..

kebutuhan manusia cmn ada tiga : sandang, pangan, papan..

kejujuran trkadang terbentur atau luntur oleh yang tiga itu.. hhe

allah swt smg menjaga kita sll berbuat jujur. amin

enda: iya btul...,, berbuat suatu kebaikan memang jauh lebih susah dr pd berbuat suatu keburukan...

akang gugu: allah tidak pernah melarang untuk mencari ketiga itu semua (sandang, pangan, papan) sebanyak-banyaknya...,, tapi kita sebagai hambanya wajib mematuhi perintah dan larangan-Nya...

iya amin...
hehee...

Emang kjujuran adalah hal yg paling utama. Karena skali kita bohong akan ada kbohongan lg untuk menutupinya. Dan Kejujuran mudah dikatakan dan sulit dilakukan.

Lebih baik jujur walaupun itu sering menyakitkan....

all: betul bgt tuh...

mudah-mudahan kita bisa selalu berada di jalan allah..

amin...

zaman sekarang jarang mah yang jujurnya sampe kayak Mubarok..

seandainya iya, Indonesia bebas korup dah..

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

apor, saya mampir tuk mengisi koment hehe.... insya allah saya mubarok selanjutnya hehe <a href="http://mzenw.blogspot.com'>omzen</a>

Kejujuran adalah segalanya. Mudahan kita menjadi mubarok di jaman ini....

jarang sekali kejujuran di muka bumi ini

Indonesia pasti sudah jadi negara makmur, jika banyak mubarok2 jadi pemimpin....

wah hebat ya si Mubarok sayang sekarang jarang ada orang sperti itu, klo semua pejabat negara jujur pasti Indonesia lebih maju....oh ya salam kenal ya mas dan mohon maaf lahir dan batin

all: btul tuh...,,jika di negara ini ga ada yg korup mungkin sudah maju..

do'akan saja mereka yg korup semoga allah membuka pintu hati mereka agar sadar..

N kita jg berusaha untuk mencontoh mubarok...

:D

Posting Komentar