02/09/10

Lailatul qadar

Allah SWT telah menjelaskan lailatul qadar di dalam kitab suci al-qur’an, yakni pada surat al-qadar, ayat 1-5 yang artinya sebagai berikut :

Sesungguhnya kami telah menurunkan al-qur’an pada malam lailatul qadar. Dan apakah itu lailatul qadar? Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turunlah para malaikat dan ruh dengan izin dari tuhan mereka. Keselamatanlah pada malam itu hingga terbit fajar.

Dari ayat itu dapat kita ketahui bahwa malam pertama turunnya wahyu Allah kepada nabi muhammad SAW terjadi pada malam lailatul qadar.

Dalam ayat di atas juga dijelaskan bahwa lailatul qadar adalah lebih baik dari seribu bulan. Artinya setiap amal ibadah yang dilakukan manusia pada malam itu akan diberi pahala setara dengan pahala ibadah selama seribu bulan. Misalkan apabila seseorang melakukan shalat 1 rakaat pada malam itu, maka pahalanya sama dengan pahala shalat 30000 rakaat. Karena bila 1 bulan adalah 30 hari, maka 1 rakaat x 30 hari = 30 rakaat, maka bila 1000 bulan, maka 30 x 1000 bulan = 30000 rakaat. Selanjutnya mungkin kita dapat memperhitungkan berapa setara pahala seorang yang melakukan shalat 4 rakaat? berapa pahala seorang yang melakukan shalat tarawih? berapa pahala seorang yang membaca tasbih, Tahmid dan Tahlil pada malam lailatul qadar itu? Subhanallah.

Ayat di atas juga menjelaskan tentang turunnya para malaikat dan ruh ke bumi untuk memintakan ampunan kepada Allah atas dosa-dosa umat nabi muhammad. Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kata “ruh ” di atas. Ada sebagian ulama menafsirkan bahwa yang disebut “ruh” tersebut adalah malaikat jibril, adapula yang menafsirkan sebagai nabi isa yang diangkat ruhnya saat dikejar oleh orang-orang bani israil, ada pula sebagian ulama yang menafsirkan bahwa “ruh” ini bukan malaikat dan bukan pula nabi isa, melainkan para pelayan surga, mereka turun bersama para malaikat untuk mengunjungi umat nabi muhammad dan memintakan ampun kepada Allah atas dosa-dosa umat nabi Muhammad SAW. Wallahu a’lam. Hanya Allah saja yang tahu siapa yang dimaksud “ruh” dalam ayat tersebut.

Dalam ayat di atas juga dijelaskan bahwa keselamatanlah yang ada pada malam itu hingga terbit fajar. Tidak ada kecelakaan pada malam itu, yang ada hanya ketenangan, keselamatan, do’a-do’a para malaikat bagi umat nabi muhammad SAW dan pelipat gandaan pahala dari Allah bagi umat nabi Muhammad SAW.

Tanda-tanda malam lailatul qadar

Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:

1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)

2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim)

3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum

4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,

“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)
Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:

“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)

6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.

Itulah sekelumit penjelasan tentang lailatul qadar, mudah-mudahan kita berhasil menemukan malam kemulyaan itu. Amin.

Sumber: http://www.riefki.com
http://bahau2009.wordpress.com


4 komentar:

hmm,, terima kasih kawan. saya jadi tahu tentang lailatul qodar.....
kunjung balik ya kawan, jangan lupa komentnya :) hehehe

malam lailatul kodar memang malam yang mulia sob, orang yang bisa menemukannya adalah orang yang beruntung....

betuul banget bos !! oh iya akang smster berapa?? bles dikoment ku ya, sekalian berbagi komentar heheeh... salam hangat blogger :D

sama-sama bos...,,saya udh semester 5 skrg...

iya betul...,,yg bisa mendapatkannya org yg beruntung...
saya pun jg ingin mendapatkannya :)

Posting Komentar